Osama Bin Ladin, itulah panggilan akrab
Usamah bin Muhammad bin Awwad bin Ladin. Osama atau Usamah adalah anak ke-17
dari 52 bersaudara. Ayahnya bernama Muhammad bin Ladin, adalah seorang petani
miskin dari Yaman yang kemudian bermigrasi ke Arab Saudi Setelah Perang Dunia
II. Osama bin Laden dilahirkan di Jeddah, Arab Saudi pada
tanggal 10 Maret 1957 dan pada usianya yang ke 54, tepatnya di tahun 2011 ini,
Osama atau Usamah bin Laden meinggal dunia pada 2 Mei 2011 di
Abbottabad, Pakistan. Berikut duniabaca.com kutip tentang Pendidikan dan masa
Muda Osama serta Perjalanan Hidup Osama bin Laden hingga kematiannya.
Ketika berusia
pemuda-remaja, Usamah bin Ladin telah bergabung dengan gerakan Konservatif-Baru
(Ultrakonservatif), sebuah gerakan politik dalam agama Islam yang sebagian
mengadopsi sebagiannya pemahaman Sufi; dan ia pernah masuk kedalam dinas
kepolisian yang menegakkan hukum-hukum syariah. Usamah menjadi mahasiswa pada
Universitas King Abdul Aziz di Jeddah, di mana ia berguru pada salah satu dari
antara gurunya, yakni Sheikh Abdullah Azzam. Guru Abdullah Azzam inilah yang
kemudian diketahui sebagai tokoh utama yang memainkan peran memobilisasi
dukungan bangsa Arab bagi kaum Mujahidin yang berperang melawan pendudukan Uni
Soviet atas Afganistan. Usamah bin Ladin lulus menyelesaikan studinya dan
diwisuda sarjana tahun 1979 dalam bidang Ekonomi dan Manajemen.
Usamah bin Ladin mulai
membangun jaringan komunikasinya pada tahun 1979 ketika ia berangkat ke
Afganistan bergabung dalam milisi perang kaum pejuang Afgan yang dikenal
sebagai kaum mujahidin yang tetap bertahan dan bertempur melawan Soviet .
Usamah menggalang dana melalui jalur-jalur kekayaan dan relasi-relasi koneksi
keluarganya bagi gerakan pertahanan Afgan, dan membantu kaum Mujahidin dengan
bantuan logistik dan bantuan kemanusiaan. Usamah juga terlibat mengambil bagian
dalam beberapa pertempuran selama perang Afganistan.
Ketika peperangan melawan
Soviet hampir berakhir, Usamah mendirikan gerakan Al Qaeda, sebuah organisasi
para mantan/eks pejuang Mujahidin dan para pendukung lainnya yang membantu
menyalurkan baik dana maupun para pejuang bagi gerakan pertahanan Afgan.
Ketika tentara-tentara
Soviet menarik mundur keluar dari Afganistan, Usamah bin Ladin pulang kembali
ke Arab Saudi dan bergabung bekerja pada perusahaan konstruksi dan bangunan
milik keluarga, Group Perusahaan Bin Ladin. Di sini ia kemudian terlibat
bersama kelompok orang-orang Saudi yang berseberangan dan melawan pemerintahan
kerajaan/monarki Saudi, yakni terhadap Keluarga Raja Fahd. Pada tahun 1995
Usamah bin Ladin membangun infrasruktur di Sudan ketika hubungannya dengan
Presiden Umar al-Bashir dan Dr. Hasan Turabi yang memerintah Sudan.
Pada tahun 1994, Pemerintah
Saudi mencabut hak kewarganegaraan Usamah dan membekukan seluruh aset dan
kekayaannya di seluruh negeri. Usamah bin Ladin diyakini berbagai pihak sebagai
tokoh pusat dan kunci dari suatu koalisi internasional dari kaum radikal Islam.
Menurut Pemerintah Amerika Serikat, Al Qaeda telah meniru gerakan-gerakan
aliansi dengan pola pikir kelompok-kelompok fundamentalis, seperti misalnya
kelompok Al-Jihad di Mesir, Gerakan Hizbullah di Iran, Front Islam Nasional di
Sudan, dan kelompok-kelompok jihad lainnya di Yaman, Arab Saudi, dan Somalia.
Organisasi Usamah bin Ladin juga memiliki ikatan-ikatan dengan “Kelompok Islam”
yang pada suatu ketika dibawah pimpinan Syaikh Omar Abdel Rahman, seorang ulama
Mesir yang menjalani hukuman seumur hidup sejak pengakuannya pada tahun 1995
menggagalkan persekongkolan peledakan beberapa tempat di kawasan kota New York.
Pada akhir tahun 1990-an dua orang anak Sheik Rahman bergabung bersama kekuatan
tentara dan perjuangan Usamah bin Ladin.
Sejak tahun 1992,
Pemerintah Amerika Serikat memberi kesan bahwa Usamah bin Ladin dan
anggota-anggota lainnya dari gerakan Al Qaeda menjadi target sasaran militer
Amerika yang bertugas di Arab Saudi, dan di Yaman, dan satuan militer yang
ditugaskan di Tanduk Afrika, termasuk di Somalia. Pada bulan Oktober 1993,
diberitakan ada 18 orang anggota militer berkebangsaan Amerika Serikat yang
bekerja untuk bantuan kemanusiaan dan penanggulangan penderitaan di Somalia,
mati dibunuh disana ketika menjalankan karya sosial mereka. Mayat tentara
pekerja sosial itu diseret dan dianiaya di sepanjang jalan-jalan raya. Pada
tahun 1996 Usamah bin Ladin dikenai hukuman atas tuduhan melatih orang-orang
yang terlibat dalam penyerangan pembunuhan tentara pekerja sosial di atas dan
ia mengatakan bahwa para pengikutnya bersama kaum Muslim setempat telah
membunuh tentara-tentara itu. Penegak hukum Amerika Serikat juga menuduh bahwa
Usamah bin Ladin memiliki jaringan dengan serangan-serangan yang gagal ke atas
dua hotel di Yaman di mana para tentara Amerika Serikat bermalam dalam
perjalanan mereka ke Somalia.
Pada tanggal 7 Agustus
1998, delapan tahun setelah penugasan operasional militer, Amerika Serikat
membuat sebuah jebakan di Arab Saudi dengan meledakkan dua truk bermuatan bom
di luar Kedutaan Besar Amerika Serikat di Nairobi dan membuat alur cerita se
akan akan otak peledakan adalah usamah bin ladin, Kenya; dan di Dares Salaam,
Tanzania. Usamah bin Ladin menolak bertanggungjawab, tetapi para Hakim
menegaskan keterlibatan dan kesalahannya itu terbukti dengan adanya surat-surat
faksimili yang dikirimkan oleh kelompok Sel Usamah di London setidaknya kepada
tiga agen penjualan media internasional. Para Hakim juga menunjukkan pengakuan
para pelaku tindak kriminal tertuduh pelaku pengeboman Kedutaan-Kedutaan Besar,
yang mengaku mereka adalah anggota gerakan Al Qaeda.
Empat belas hari kemudian,
pada tanggal 20 Agustus 1998, Presiden Bill Clinton memerintahkan armada kapal
perang Amerika Serikat menggempur kamp-kamp di Afganistan yang menjadi target
untuk melumpuhkan usamah binladin dengan memberikan cap sebagai sarang
pelatihan teroris, dan penggempuran terhadap pabrik reaktor kimia di kota
Khartoum, Sudan. Usamah bin Ladin bisa selamat dari serangan itu dan dijatuhi
hukuman oleh Amerika Serikat dengan tuduhan sebagai perancang atau otak di
balik serangan-serangan bulan November 1998.
Banyak pengamat Islam
Internasional mengatakan bahwa perlawanan Usamah bin Ladin dan Al Qaeda-nya
akan tetap berlanjut selama dunia barat khususnya Amerika Serikat tidak
mengubah kebijakan yang dianggap tidak adil terhadap negara-negara dunia Islam.
Kasus Palestina dan keberpihakannya terhadap Israel diantaranya, serta serangan
dan pendudukan terhadap Irak membuat masalah yang dikatakan dunia Barat sebagai
terorisme tidak akan selesai.
Kematian Usamah bin Ladin
dilaporkan pada hari Minggu, 1 Mei 2011, sekitar pukul 10:30 Waktu Timur.
Pasukan militer Amerika Serikat menembak dan membunuh Usamah bin Ladin setelah
baku tembak selama 40 menit di Abbottabad, Pakistan, dan kemudian mengambil
tubuhnya. Presiden Amerika Serikat Barack Obama memberitahukan kepada publik
pada tanggal 1 Mei 2011, bahwa bin Laden telah dibunuh oleh sebuah tim kecil
operasi khusus.
Pada 2 Mei 2011 Osama bin
Laden tewas dalam serangan yang dilakukan oleh militer Amerika Serikat di
Abbottãbad, Pakistan, tempat persembunyiannya selama ini. Kemudian 2 Mei 2011
Pasukan Amerika Serikat melakukan tes DNA untuk memastikan kematian Usamah.
0 komentar:
Posting Komentar